Beberapa situs teknologi telah membandingkan prosesor untuk laptop tipis AMD "Ultrathin" ini dengan tawaran sejenis dari Intel, populer dipanggil "Ivy Bridge", yang digunakan pada laptop tipis "Ultrabook".
Seperti yang dilaporkan oleh PCWorld, hasil perbandingan kedua prosesor untuk laptop tipis itu ternyata cukup beragam.
Dari sisi kinerja keseluruhan, tampaknya Trinity belum bisa menyamai Ivy Bridge. Seperti bisa dilihat dari grafik di bawah yang diambil dari situs Anandtech.com, andalan AMD ini tertinggal cukup jauh, bahkan jika dibandingkan dengan jagoan Intel sebelumnya, "Sandy Bridge".
Dalam grafik, tampak Ivy Bridge (Core i7-3720QM pada laptop Asus N56VM) memduduki posisi teratas. Meski demikian, Trinity masih lebih kencang dari pendahulunya, prosesor AMD seri A-8 yang dikenal dengan nama "Llano".


Secara keseluruhan Trinity lebih kencang sekitar 20 persen dibandingkan Ivy Bridge ketika dipakai bermain game, berdasarkan pengujian terhadap 15 judul game di atas.
Soal daya tahan baterai, menurut situs Anandtech, Trinity (A-10 4600M, Quad Core) sanggup bertahan selama hampir 7 jam ketika dipakai berselancar di internet.
Angka tersebut cukup bagus dan lebih baik dari pendahulunya, Llano, yang mencatat angka 6 jam, serta Ivy Bridge (Core i7-3720QM, Quad Core) yang membukukan 5 jam.
Jadi, mana yang lebih baik? Tergantung kebutuhan. Untuk mereka yang menginginkan kinerja maksimal, laptop tipis dengan prosesor Intel Corei7 (Ivy Bridge) tidak tertandingi.
Akan tetapi, bagi penggemar game atau mereka yang membutuhkan daya tahan baterai yang tinggi, laptop tipis dengan prosesor AMD seri A-10 (Trinity) bisa menjadi pilihan menarik.
Semoga postingan saya AMD Trinity Vs Intel bermanfaat
Minta penjelasan warnanya dong, sob buat tabel duanya? menarik nih artikelnya.
BalasHapus